Ia menuturkan, dari peningkatan tersebut, 95 persennya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, cuaca ekstrim, dan kekeringan.
"Sehingga tidak aneh pada musim hujan banyak terjadi banjir, longsor, dan trennya selalu meningkat," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (10/2/2016).
Pada 2002, tercatat sejumlah 143 bencana terjadi di Indonesia. Tren cenderung meningkat. Terlebih pada 2015, jumlah bencana mencapai 1.681 bencana.
Dari data yang dimiliki BNPB sejak 2002, selalu ada peningkatan jumlah bencana setiap tahunnya hingga 2015. Meskipun ada dua kali penurunan jumlah, yaitu pada 2010, 2013 dan 2015.
Untuk lima tahun terakhir, pada 2011 terjadi sejumlah 1.633 bencana, 2012 sejumlah 1.811 bencana, 2013 sejumlah 1.674 bencana, dan 2014 sejumlah 1.967 bencana.
Adapun dari rekapitulasi data bencana yang dimilikk BNPB, mulai 1 Januari hingga 8 Februari 2016 tercatat sejumlah 103 bencana banjir dan 63 kejadian tanah longsor.
Ratusan ribu jiwa telah menjadi korban bencana banjir dan ratusan korban longsor. Sementara korban jiwa bencana banjir berjumlah 14 orang dan korban jiwa longsor sejumlah 29 orang.
"Ini masih data sementara, mengingat belum semua bisa didata," kata Sutopo.
Faktor tren peningkaran jumlah bencana tersebut, lanjut Sutopo, mencakup dua faktor. Faktor pertama adalah perubahan iklim yang sangat signifikan dan berdampak pada pola curah hujan. Sehingga akhirnya menyebabkan bencana hidrometeorologi meningkat.
Sementara faktor kedua adalah degradasi lingkungan yang semakin meningkat. Terutama diakibatkan semakin meningkatnya jumlah penduduk.
"Bertambahnya jumlah penduduk membuat mereka kalah bersaing. Mereka tinggal di daerah-daerah rawan bencana tadi. Akhirnya ketika terjadi longsor memakan korban jiwa," tutur Sutopo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.